Panduan Lengkap Sake untuk Pemula: Beda Nihonshu & Seishu, Jenis, dan Cara Minumnya
Mengenal Sake: Panduan Lengkap Minuman Tradisional Jepang untuk Pemula
“Apa itu Nihonshu? Apa bedanya dengan Seishu? Saya ingin tahu lebih banyak, tapi harus mulai dari mana?” Apakah Anda memiliki pertanyaan seperti itu? Artikel ini akan menjadi panduan lengkap untuk Anda, menjelaskan semua dasar-dasar tentang sake Jepang (Nihonshu/Seishu) dengan cara yang mudah dimengerti, bahkan bagi Anda yang baru pertama kali mendengarnya.
Setelah selesai membaca artikel ini, Anda akan memiliki pengetahuan dasar yang kuat dan pemahaman yang lebih dalam untuk dapat menikmati dunia sake yang mempesona.
Nihonshu vs Seishu: Apa Bedanya?

Nihonshu (日本酒) dan Seishu (清酒) sebenarnya merujuk pada minuman fermentasi yang sama. Banyak orang yang bingung dengan kedua istilah ini, padahal perbedaannya hanyalah pada konteks penggunaannya.
- Nihonshu (日本酒): Ini adalah sebutan yang umum dan populer digunakan dalam percakapan sehari-hari. Jika Anda memesan di restoran atau izakaya, Anda akan menggunakan kata ini.
- Seishu (清酒): Ini adalah nama resmi sake menurut hukum perpajakan di Jepang. Istilah ini akan Anda temukan pada label produk, dokumen legal, atau buku-buku referensi.
Jadi, pada dasarnya tidak ada perbedaan antara keduanya. Memahami hal ini adalah langkah pertama yang penting sebelum menjelajahi dunia sake lebih jauh.
Definisi Dasar dan Sejarah Sake
Sake adalah minuman beralkohol tradisional Jepang yang dibuat melalui proses fermentasi. Bahan utamanya adalah beras, kōji (beras yang telah dicampur dengan jamur Aspergillus oryzae untuk proses sakarifikasi), dan air. Ciri khasnya adalah warnanya yang jernih (arti dari “sei” pada Seishu) dengan kadar alkohol sekitar 15-16%.
Sejarah sake sangat panjang, diperkirakan dimulai bersamaan dengan masuknya budaya tanam padi di Jepang kuno dan menjadi bagian penting dalam ritual keagamaan Shinto. Teknik pembuatannya terus berkembang pesat dari zaman Muromachi hingga Edo, membentuk dasar dari sake modern yang kita kenal sekarang.
Perbandingan Sake dengan Minuman Beralkohol Lainnya
Minuman | Bahan Utama | Kadar Alkohol | Ciri Khas | Metode Produksi |
Sake (Nihonshu) | Beras, Kōji, Air | 15-16% | Rasa umami dari beras, aroma lembut | Fermentasi Ganda Paralel |
Bir | Malt, Hop | 4-5% | Rasa pahit menyegarkan, berkarbonasi | Fermentasi Tunggal |
Anggur (Wine) | Anggur | 11-15% | Aroma buah-buahan, rasa asam | Fermentasi Tunggal |
Wiski | Gandum, Jagung | 40% ke atas | Aroma kuat, aftertaste panjang | Distilasi |
Yang paling unik dari sake adalah metode produksinya yang disebut Fermentasi Ganda Paralel (並行複発酵 – Heikō Fuku Hakkō). Ini adalah proses kompleks di mana proses pengubahan pati beras menjadi gula (sakarifikasi) dan pengubahan gula menjadi alkohol (fermentasi) terjadi secara bersamaan dalam satu wadah. Proses inilah yang menciptakan rasa “umami” yang kaya dan aroma buah-buahan yang kompleks pada sake.
Jenis-jenis Sake dan Karakteristiknya

Sake berkualitas tinggi yang memenuhi standar tertentu disebut Tokutei Meishō-shu (特定名称酒) atau “Sake dengan Penamaan Khusus”. Klasifikasi ini didasarkan pada tingkat pemolesan beras (精米歩合 – Seimai Buai) dan penambahan alkohol suling.
Jenis-jenis Utama Sake
1. Junmai-shu (純米酒): Dibuat hanya dari beras, kōji, dan air. Tidak ada tambahan alkohol sama sekali. Ciri khasnya adalah rasa yang kaya, penuh, dan menonjolkan cita rasa asli beras. Sangat populer karena dianggap sebagai sake yang “paling murni”.
2. Honjōzō-shu (本醸造酒): Dibuat dengan sedikit tambahan alkohol suling. Penambahan ini bertujuan untuk menghasilkan rasa yang lebih ringan, kering (dry), dan menonjolkan aroma. Rasanya menyegarkan dan cocok dinikmati dingin atau pada suhu ruang.
3. Ginjō-shu (吟醸酒): Dibuat dari beras yang bagian luarnya telah dipoles hingga tersisa 60% atau kurang. Diproses melalui fermentasi suhu rendah dalam waktu yang lama. Hasilnya adalah sake dengan aroma yang sangat harum dan elegan, sering kali seperti buah-buahan (apel, melon, pisang). Umumnya dinikmati dingin.
4. Daiginjō-shu (大吟醸酒): Ini adalah kelas tertinggi dari Ginjō. Berasnya dipoles lebih ekstrem lagi hingga tersisa 50% atau kurang. Proses pembuatannya sangat teliti. Hasilnya adalah sake dengan aroma yang paling harum, rasa yang sangat halus, kompleks, dan bersih. Dianggap sebagai “karya seni” dalam dunia sake.
Terkadang, Anda juga akan menemukan kombinasi seperti Junmai Ginjō atau Junmai Daiginjō. Ini berarti sake tersebut dibuat dengan metode Ginjō atau Daiginjō, tetapi tanpa tambahan alkohol (seperti Junmai).
Proses Pembuatan Sake

Proses pembuatan sake sangatlah rumit dan artistik. Setiap langkah sangat memengaruhi rasa akhir.
- Seimai (精米): Pemolesan beras untuk menghilangkan lapisan luar yang bisa merusak rasa.
- Senmai & Shinseki (洗米・浸漬): Pencucian dan perendaman beras untuk mencapai kadar air yang tepat.
- Mushimai (蒸米): Pengukusan beras.
- Seikiku (製麴): Proses terpenting, yaitu menaburkan jamur kōji pada sebagian beras kukus untuk menghasilkan enzim yang akan mengubah pati menjadi gula.
- Shikomi (仕込み): Pencampuran kōji, beras kukus, air, dan ragi (yeast) untuk memulai proses fermentasi ganda paralel.
- Jōsō (上槽): Pengepresan untuk memisahkan sake dari ampasnya (sakekasu).
- Hi-ire & Chozō (火入れ・貯蔵): Pasteurisasi untuk menstabilkan sake, lalu disimpan untuk proses pematangan.
Cara Menikmati Sake

Salah satu pesona terbesar sake adalah rasanya yang bisa berubah drastis tergantung pada suhu penyajiannya.
- Reishu (冷酒 | 5-10°C): Sake dingin. Menghasilkan rasa yang ringan dan menyegarkan. Sangat cocok untuk Ginjō dan Daiginjō untuk menonjolkan aromanya.
- Jō-on (常温 | Suhu Ruang): Cara terbaik untuk merasakan keseimbangan rasa dan aroma asli sake.
- Nurukan (ぬる燗 | 30-40°C): Sake hangat. Rasa umami dari beras akan lebih keluar dan teksturnya menjadi lebih lembut. Cocok untuk Junmai dan Honjōzō.
- Atsukan (熱燗 | 45-50°C): Sake panas. Rasa alkohol menjadi lebih lembut dan sangat menghangatkan tubuh. Populer di musim dingin.
Selain itu, Anda juga bisa menikmati sake dengan cara on the rocks (dengan es) atau sebagai soda-wari (dicampur dengan air soda) untuk pengalaman yang lebih ringan.
Reputasi Internasional dan Masa Depan Sake

Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas sake di seluruh dunia meroket. Volume ekspornya terus meningkat, terutama ke negara-negara seperti Amerika Serikat dan China. Sake Jepang juga semakin sering memenangkan penghargaan di kompetisi minuman internasional bergengsi seperti International Wine Challenge (IWC).
Industri sake terus berinovasi, dengan mengembangkan jenis ragi baru, varietas beras baru, hingga menciptakan produk seperti sake rendah alkohol atau sake bersoda (sparkling sake) untuk menarik konsumen yang lebih muda. Meskipun menghadapi tantangan seperti regenerasi para peracik sake (杜氏 – Tōji), industri ini terus bergerak maju untuk mempertahankan tradisi sambil merangkul masa depan.
Kesimpulan
Dunia sake (Nihonshu/Seishu) sangatlah dalam dan penuh pesona. Berikut adalah rangkuman poin-poin pentingnya:
- Nihonshu dan Seishu adalah hal yang sama.
- Sake adalah minuman fermentasi unik yang bahan utamanya adalah beras, kōji, dan air.
- Jenisnya sangat beragam, seperti Junmai, Honjōzō, Ginjō, dan Daiginjō.
- Proses pembuatannya sangat kompleks dan setiap tahap memengaruhi rasa.
- Cara menikmatinya sangat bervariasi, terutama berdasarkan suhu.
- Reputasinya di tingkat internasional semakin meningkat.
Mengetahui tentang sake berarti menikmati lebih dari sekadar minuman. Semoga dengan panduan ini, Anda dapat lebih mengapresiasi dan menikmati setiap tetes sake yang Anda cicipi.
Terakhir, saat menikmati sake, minumlah secara bertanggung jawab dan dalam jumlah yang wajar. Menikmati sake secara sehat dan berbudaya adalah yang terpenting.