Mengenal Bon Odori: Panduan Lengkap Menikmati Festival Tarian Musim Panas di Jepang
Mengenal Bon Odori: Panduan Lengkap Menikmati Festival Tarian Musim Panas di Jepang
Salah satu pemandangan paling ikonik dari musim panas di Jepang adalah “Bon Odori” (盆踊り). Pakaian yukata yang penuh warna, suara genderang taiko yang bersemangat, dan cahaya lampion yang menari di langit malam—semua ini menciptakan suasana magis yang membekas di hati. Bagi Anda, para penggemar budaya Jepang, pernahkah Anda penasaran ingin tahu lebih banyak tentang acara budaya yang memesona ini?
Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda, mengupas tuntas Bon Odori mulai dari sejarahnya yang dalam, makna modernnya, hingga cara praktis untuk ikut serta dalam kemeriahannya. Mari kita selami pesona Bon Odori dan nikmati festival musim panas di Jepang secara maksimal!
1. Sejarah dan Asal-Usul Bon Odori

Hubungan Erat dengan Ajaran Buddha
Sejarah Bon Odori sangat erat kaitannya dengan budaya Buddha di Jepang dan diperkirakan telah dimulai sejak zaman Nara (710-794). Istilah “Bon” berasal dari kata “Urabon-e” (盂蘭盆会), sebuah upacara dalam ajaran Buddha untuk mendoakan arwah para leluhur. Orang Jepang kuno percaya bahwa setiap tahun sekitar tanggal 15 bulan ke-7 dalam kalender lunar, arwah leluhur akan kembali sejenak ke dunia. Bon Odori pada awalnya merupakan bagian dari ritual untuk menyambut, menghibur, dan kemudian mengantar kembali arwah para leluhur.
Evolusi: Dari Ritual Keagamaan Menjadi Festival Musim Panas
Awalnya, Bon Odori adalah sebuah ritual keagamaan yang khusyuk. Namun, seiring berjalannya waktu, sifatnya mulai berubah menjadi lebih meriah:
- Zaman Kamakura (1185-1333): Gaya menari dalam lingkaran sambil melantunkan doa (Nenbustu Odori) mulai terbentuk.
- Zaman Muromachi (1336-1573): Unsur hiburan mulai ditambahkan, dan tarian ini menjadi populer di kalangan rakyat biasa.
- Zaman Edo (1603-1868): Setiap daerah mulai mengembangkan gaya tarian Bon Odori yang unik, melahirkan keragaman yang kita lihat hingga saat ini.
- Zaman Meiji (1868-) hingga kini: Bon Odori telah menjadi acara ikonik dalam festival musim panas (natsu matsuri) dan menjadi pilar penting dalam budaya komunitas lokal.
2. Pesona Bon Odori yang Mewarnai Musim Panas Jepang

Suasana Magis yang Dirasakan dengan Panca Indra
Pesona Bon Odori terletak pada suasananya yang unik, di mana Anda bisa merasakan nuansa musim panas Jepang dengan seluruh panca indra Anda.
- Visual: Pakaian yukata yang penuh warna, cahaya lampion yang temaram, dan dekorasi kios-kios (yatai) yang meriah.
- Audio: Ritme genderang taiko yang enerjik, alunan merdu seruling, dan seruan penuh semangat dari para penari.
- Aroma: Wangi jajanan lezat seperti yakisoba dan takoyaki yang menguar dari kios-kios.
- Rasa: Menikmati berbagai hidangan festival klasik seperti es serut (kakigōri).
- Sentuhan: Merasakan semilir angin malam musim panas dan kesegaran saat tubuh bergerak mengikuti irama tarian.
Peran Sosial: Mempererat Ikatan Komunitas
Bon Odori lebih dari sekadar hiburan. Acara ini memainkan peran sosial yang penting, seperti memperkuat ikatan komunitas, menjadi ajang pewarisan budaya kepada generasi muda, dan menciptakan ruang interaksi antar generasi, dari anak-anak hingga para lansia.
3. Gaya Bon Odori yang Beragam di Berbagai Daerah

Setiap daerah di Jepang memiliki gaya Bon Odori-nya sendiri. Berikut adalah beberapa yang paling terkenal:
Awa Odori (阿波踊り) di Prefektur Tokushima
Salah satu dari tiga Bon Odori terbesar di Jepang. Ciri khasnya adalah seruan “Yattosaa!” dan tariannya yang sangat enerjik dan ceria. Selama festival pada pertengahan Agustus, seluruh kota Tokushima berubah menjadi lautan para penari.
Nebuta Matsuri (ねぶた祭り) di Prefektur Aomori
Meskipun lebih dikenal sebagai festival musim panas, Nebuta Matsuri memiliki akar yang sama dengan Obon. Ciri khasnya adalah parade lampion raksasa (nebuta) yang megah, diiringi oleh para penari yang disebut “Haneto” sambil meneriakkan “Rassera!”.
Gozan no Okuribi (五山送り火) di Kyoto
Sedikit berbeda dari tarian, ini adalah acara puncak dari perayaan Obon di Kyoto pada tanggal 16 Agustus. Lima buah api unggun raksasa yang membentuk karakter kanji dan bentuk lainnya dinyalakan di lima gunung yang mengelilingi kota. Ritual ini bertujuan untuk mengantar kembali arwah para leluhur ke alam baka, menciptakan pemandangan malam yang sangat magis dan sakral.
4. Panduan untuk Ikut Serta dalam Bon Odori

Mencari Informasi dan Persiapan
Bon Odori biasanya diadakan dari akhir Juli hingga pertengahan Agustus. Anda bisa mencari informasinya di situs web pariwisata lokal atau bertanya kepada teman orang Jepang. Untuk pakaian, Yukata adalah pilihan terbaik untuk merasakan suasana otentik. Jika tidak punya, pakaian kasual yang nyaman juga tidak masalah. Jangan lupa membawa kipas (uchiwa atau sensu), handuk kecil untuk menyeka keringat, dan uang tunai secukupnya untuk jajan di yatai.
Etiket dan Tata Krama
- Saat bergabung dalam lingkaran tarian, perhatikan agar tidak mengganggu penari lain.
- Biasanya, lingkaran tarian bergerak searah jarum jam. Ikuti arahnya.
- Jika ingin mengambil foto atau video, perhatikan orang di sekitar Anda dan jangan sampai menghalangi.
- Jaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Kesimpulan
Berpartisipasi dalam Bon Odori lebih dari sekadar hiburan. Ini adalah kesempatan berharga untuk terhubung dengan budaya Jepang, merasakan semangat komunitas lokal, dan menciptakan kenangan musim panas yang tak terlupakan. Melalui tarian ini, Anda bisa merasakan langsung bagaimana masyarakat Jepang menghormati leluhur mereka sambil merayakan kehidupan bersama. Jangan ragu untuk ikut menari dan rasakan sendiri kedalaman sejarah dan budaya di baliknya!