Apa Itu ‘Kadomatsu’? Panduan Lengkap Makna dan Tradisi Dekorasi Tahun Baru Jepang
Apa Itu ‘Kadomatsu’? Panduan Lengkap Makna dan Tradisi Dekorasi Tahun Baru Jepang
Saat Tahun Baru tiba di Jepang, Anda mungkin akan melihat hiasan unik yang terbuat dari bambu dan pinus di depan pintu rumah atau gerbang gedung. Dekorasi ini disebut “Kadomatsu” (門松). Bagi Anda yang baru pertama kali melihatnya, mungkin akan bertanya-tanya, “Apa sebenarnya benda ini?”
Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda untuk memahami salah satu tradisi Tahun Baru paling ikonik di Jepang. Kami akan mengupas tuntas makna, cara memasang, hingga cara membuangnya dengan benar. Memahami tradisi ini akan membuat pengalaman Anda merayakan Tahun Baru di Jepang menjadi jauh lebih kaya.
Apa Itu Kadomatsu? Dekorasi Penyambut Dewa Tahun Baru

Kadomatsu adalah dekorasi tradisional Tahun Baru yang diletakkan berpasangan di depan gerbang atau pintu masuk rumah. Fungsi utamanya adalah sebagai penanda atau “antena” untuk menyambut kedatangan Toshigami-sama (年神様), dewa Tahun Baru dalam kepercayaan Shinto.
Diyakini bahwa pada saat Tahun Baru, Toshigami-sama akan turun dari surga dan mengunjungi setiap rumah untuk memberikan berkah keberuntungan dan panen yang melimpah untuk tahun yang akan datang. Kadomatsu berfungsi sebagai tempat tinggal sementara (yorishiro) bagi dewa selama kunjungannya.
Makna di Balik Setiap Komponen Kadomatsu
- Pinus (松 – Matsu): Karena daunnya selalu hijau sepanjang tahun, pinus melambangkan umur panjang dan keabadian.
- Bambu (竹 – Take): Bambu tumbuh sangat cepat dan lurus ke atas, melambangkan kekuatan, vitalitas, dan kemakmuran.
- Bunga Plum (梅 – Ume): Terkadang ditambahkan sebagai hiasan, bunga plum yang mekar di akhir musim dingin melambangkan harapan dan awal yang baru.
Panduan Praktis Seputar Kadomatsu

Kapan Waktu Memasang dan Melepasnya?
Kadomatsu biasanya dipasang setelah Hari Natal hingga tanggal 28 Desember. Memasangnya pada tanggal 29 Desember dianggap membawa sial (karena angka 9 dibaca “ku” yang mirip dengan “kurushimi” atau penderitaan), dan memasangnya pada tanggal 31 Desember dianggap tidak sopan kepada dewa. Kadomatsu akan tetap dipajang hingga tanggal 7 Januari (atau 15 Januari di beberapa daerah).
Bagaimana Cara Memajangnya?
Kadomatsu selalu dipajang berpasangan di sisi kiri dan kanan pintu masuk atau gerbang.
Bagaimana Cara Membuangnya?
Karena dianggap sebagai benda suci, Anda tidak boleh membuangnya begitu saja ke tempat sampah. Cara yang paling umum adalah dengan membawanya ke kuil Shinto terdekat untuk dibakar dalam sebuah upacara api unggun yang disebut “Dondo-yaki” (どんど焼き), yang biasanya diadakan sekitar tanggal 15 Januari.
Di Mana Bisa Membelinya?
Menjelang akhir tahun, Anda bisa membeli Kadomatsu dengan mudah di berbagai toko bunga, supermarket besar, atau home center. Harganya bervariasi, mulai dari beberapa ribu yen untuk ukuran kecil hingga puluhan ribu yen untuk ukuran yang besar dan dibuat oleh pengrajin profesional.
Dekorasi Tahun Baru Penting Lainnya

- Shimekazari (しめ飾り): Hiasan yang terbuat dari tali jerami padi dan digantung di atas pintu. Fungsinya adalah sebagai penanda area suci untuk menyambut dewa dan untuk menangkal roh jahat.
- Kagami Mochi (鏡餅): Persembahan untuk dewa yang terdiri dari dua kue mochi bulat yang ditumpuk, dengan sebuah jeruk pahit (daidai) di atasnya. Biasanya diletakkan di altar rumah.
Kesimpulan
Kadomatsu bukan sekadar hiasan, melainkan sebuah simbol yang kaya akan makna dan sejarah. Ini adalah cara masyarakat Jepang menyambut tahun yang baru dengan penuh harapan dan rasa syukur. Memahami tradisi ini akan memberikan Anda wawasan yang lebih dalam tentang budaya Jepang. Jika Anda berada di Jepang saat musim Tahun Baru, jangan lewatkan kesempatan untuk memperhatikan dekorasi-dekorasi indah ini!