Kisah Nyata Mahasiswa Indonesia di Jepang: Suka Duka Kehidupan Studi Agung di Tokyo (Vol. 2)

Kisah Nyata Mahasiswa Indonesia di Jepang: Suka Duka Kehidupan Studi Agung di Tokyo

Banyak sekali pelajar dari Indonesia yang bermimpi untuk bisa melanjutkan studi di Jepang. Namun, menjalani kehidupan studi di Jepang secara nyata terkadang datang dengan tantangan yang tak terduga, seperti hambatan bahasa dan perbedaan budaya. Meskipun begitu, para mahasiswa ini terus bertumbuh setiap harinya sambil beradaptasi dengan lingkungan baru dan mengumpulkan pengalaman yang tak ternilai.

Dalam seri wawancara “Goandup Picks”, kami akan menyorot para pelajar dari Indonesia yang saat ini sedang menempuh studi di Jepang dan membagikan suara hati mereka. Melalui kisah nyata mereka—mulai dari alasan memilih Jepang, suka dan duka selama di sini, hingga impian di masa depan—kami berharap Anda bisa merasakan betapa pentingnya pemahaman lintas budaya dan pertukaran internasional.

Semoga seri ini bisa memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi Anda yang tertarik dengan Jepang atau berencana untuk melanjutkan studi di sini. Selamat menyimak kisah nyata Agung!

Perkenalan Mahasiswa Internasional

Foto profil Agung Wijaya
  • Nama: Agung Wijaya
  • Usia: 22 tahun
  • Asal: Surabaya, Indonesia
  • Tempat Studi: Universitas Swasta di Tokyo, Fakultas Ekonomi
  • Periode Studi: Sejak September 2023
  • Tujuan Studi: Memperdalam ilmu ekonomi, serta mempelajari sistem ekonomi dan budaya Jepang.
  • Hobi: Seni bela diri dan menonton pertunjukan tradisional Jepang.

Wawancara dengan Agung

Halo, Agung! Saya Chihiro yang akan menjadi pewawancara hari ini. Senang bertemu dengan Anda.
Tolong ceritakan alasan Anda memutuskan untuk belajar di Jepang.

Halo, Chihiro-san, senang bertemu dengan Anda. Sejak kecil, saya memiliki ketertarikan yang mendalam pada seni bela diri. Saya juga tertarik dengan perkembangan ekonomi Jepang dan ingin memperdalam pengetahuan ini. Dengan belajar di Jepang, saya pikir saya tidak hanya bisa belajar bela diri, tetapi juga tentang sistem ekonomi dan lingkungan bisnisnya. Itulah alasan utama saya.

Pengalaman apa yang paling berkesan selama di Jepang?

Bisa merasakan langsung budaya bela diri Jepang. Terutama, saat saya ikut latihan Karate dan Iaido, saya merasa bertumbuh tidak hanya secara teknis tetapi juga mental. Selain itu, saat belajar tentang bisnis, saya sangat terkesan dengan bagaimana semangat “omotenashi” (keramahtamahan) juga tercermin dalam dunia bisnis Jepang.

Adakah hal yang membuat Anda sangat terkejut?

Saya terkejut dengan ketepatan waktu transportasi publik di sini. Kereta dan bus hampir selalu datang dan berangkat sesuai jadwal, jadi sangat mudah untuk mengatur waktu. Meskipun transportasi publik di kota-kota besar Indonesia sudah berkembang, manajemen waktu yang presisi seperti di Jepang rasanya masih jarang.

Ketepatan waktu transportasi publik di Jepang memang terkenal di dunia ya!
Apakah Anda pernah mengalami kesulitan karena perbedaan bahasa atau budaya?

Saat pertama kali mencoba kerja paruh waktu dan magang, memahami budaya dan etiket kerja Jepang cukup sulit. Misalnya, di kafe tempat saya bekerja, penggunaan bahasa sopan (keigo) kepada pelanggan sangat menantang. Lalu di perusahaan tempat saya magang, saya harus belajar skill profesional baru seperti menganalisis hasil riset pasar dan menyiapkannya dalam bentuk presentasi. Memilih kata-kata yang tepat dan menggunakan keigo saat melapor ke atasan juga merupakan pengalaman pertama. Melalui pengalaman ini, saya jadi terbiasa, tapi awalnya cukup bingung.

Penggunaan keigo kepada atasan bahkan sulit bagi orang Jepang sekalipun.
Adakah kekhawatiran yang Anda hadapi dalam kehidupan studi Anda?

Tantangannya adalah memahami dan menggunakan istilah-istilah khusus ekonomi dalam bahasa Jepang. Saat diskusi di kelas atau menulis laporan, terkadang sulit untuk mengungkapkan pikiran secara akurat. Tapi saya percaya pengalaman ini akan berguna untuk karier saya di masa depan, jadi saya terus belajar secara proaktif.

Perubahan apa yang Anda rasakan pada kemampuan bahasa Jepang Anda?

Sebelum studi, saya hanya bisa bahasa Jepang dasar. Sekarang saya merasa bisa berkomunikasi dengan jauh lebih lancar. Terutama, saya merasa sangat senang karena sekarang saya sudah bisa ikut berdiskusi tentang ekonomi yang menggunakan istilah-istilah khusus.

Bahasa Jepang Anda memang sangat bagus!
Apa rencana dan target Anda ke depannya?

Masih belum… Terima kasih!
Target saya adalah mendapatkan pekerjaan yang bisa mendorong pertukaran bisnis antara Indonesia dan Jepang. Saya ingin menjadi jembatan bagi kedua negara dan berkontribusi untuk memperdalam pemahaman bersama.

Terakhir, tolong berikan pesan untuk teman-teman di Indonesia yang ingin belajar di Jepang!

Studi di luar negeri adalah kesempatan berharga untuk membuka dunia baru. Dengan bersentuhan dengan budaya yang berbeda dan mendapatkan pengetahuan baru, wawasan Anda akan menjadi lebih luas. Awalnya mungkin akan terasa sulit, tetapi semua itu akan membuat Anda bertumbuh. Jangan takut untuk mencoba dan nikmatilah kehidupan studi Anda sepenuhnya!

Satu Hari dalam Kehidupan Mahasiswa Internasional di Jepang

Jadwal harian seorang mahasiswa

Di sini, Agung akan menceritakan jadwal kesehariannya.

7:30 AM – Bangun Tidur
Setelah bangun, saya langsung mandi dan bersiap-siap.

8:00 AM – Berangkat ke Kampus
Saya pergi ke universitas dengan sepeda. Menikmati udara pagi Tokyo sambil bersepeda adalah salah satu kesenangan kecil saya setiap hari.

9:00 AM – Kelas Dimulai
Sebagai mahasiswa fakultas ekonomi, pagi hari biasanya diisi dengan kuliah terkait ilmu ekonomi. Mempelajari sistem ekonomi Jepang adalah salah satu tujuan studi saya.

12:00 PM – Istirahat Makan Siang
Saya sering makan siang dengan teman-teman di sebuah kedai udon kecil dekat kampus. Saya suka sekali makan siang ala Jepang yang praktis dan lezat.

1:00 PM – Kuliah Sore
Sore hari diisi dengan kuliah atau seminar terkait lingkungan dan budaya bisnis Jepang. Terkadang saya juga berbagi pengalaman dari tempat magang saya.

4:00 PM – Magang (Internship)
Setelah kelas, saya magang di sebuah perusahaan ventura Jepang. Saya mengerjakan riset pasar, analisis data, dan membuat presentasi. Ini adalah kesempatan emas untuk belajar etiket bisnis Jepang secara langsung.

7:00 PM – Makan Malam
Setelah pulang dari magang, saya makan malam. Terkadang saya makan ramen di jalan pulang, tapi saya berusaha untuk lebih sering memasak sendiri. Saya tidak terlalu jago masak, jadi seringnya makan tamago kake gohan (nasi dengan telur mentah) (tertawa). Luar biasa sekali di Jepang bisa makan telur mentah dengan aman.

8:00 PM – Waktu Santai
Setelah makan malam, saya belajar atau melakukan hobi. Saya suka menonton drama Jepang.

11:00 PM – Tidur
Di akhir hari, saya bersantai sambil mendengarkan musik. Karena cukup lelah akibat kuliah dan magang, saya berusaha untuk istirahat yang cukup untuk hari esok.

Cara Belajar Bahasa Jepang yang Efektif ala Agung

Seseorang sedang belajar bahasa Jepang dengan laptop

Agung juga membagikan caranya belajar bahasa Jepang. Bagi Anda yang sedang atau akan belajar di Jepang, tips ini pasti akan sangat berguna.

  1. Praktik Percakapan Langsung: Saya aktif berkomunikasi dengan orang Jepang dalam kehidupan sehari-hari, baik di kelas maupun di tempat magang.
  2. Partisipasi dalam Kegiatan Budaya: Ikut serta dalam kegiatan budaya seperti seni bela diri sangat membantu saya memahami konteks di balik sebuah bahasa.
  3. Pengalaman Magang: Menggunakan bahasa Jepang di lingkungan kerja adalah cara belajar yang sangat efektif untuk menguasai bahasa bisnis dan istilah-istilah khusus.
  4. Belajar dari Media: Menonton acara TV, drama, dan film Jepang membantu meningkatkan kemampuan mendengar saya.
  5. Memanfaatkan Alat Belajar Online: Dari banyak cara, yang paling efektif bagi saya adalah les privat bahasa Jepang dari “Goandup”. Saya bisa belajar di waktu luang.

Terakhir

Pengalaman Agung menunjukkan betapa banyak hal yang bisa didapatkan dari studi di Jepang. Melalui studinya di bidang ekonomi dan seni bela diri, serta pengalaman magang di perusahaan ventura, ia tidak hanya memperdalam ilmu, tetapi juga bertumbuh sebagai pribadi. Menghadapi tantangan di lingkungan lintas budaya dan mengatasinya telah menjadi aset berharga baginya.

Bagi Anda semua yang tertarik dengan budaya dan bahasa Jepang, dan bermimpi untuk belajar di sini, kami berharap kisah Agung dapat memberikan Anda keberanian untuk melangkah. Kehidupan studi di luar negeri memang penuh tantangan, tetapi setiap tantangan akan membuat Anda bertumbuh dan membawa Anda ke dunia yang baru.

関連記事

この記事をシェア